Thursday, August 27, 2020

TGCS

Bismillah.

Saya melakukan evaluasi atas apa yang saya jalankan, termasuk BSV Investa dan TGC. Hasilnya, memang BSV Investa itu lebih menarik, kadang saya bisa memberikan dividen 20% dalam 1 bulan. Dan TGC terlihat jauh dari harapan.

Untuk itu, saya pun terus memikirkan yang terbaik untuk holders TGC.

Berikut adalah beberapa kebijakan yang saya ambil untuk menjadikan TGC menarik:
1. Konversi TGC ke TGCS sehingga mengurangi Supply dari 1.000.000.000.000 unit menjadi 2000 unit, setara dengan konsep reverse stock.
2. Saya batalkan kepemilikan 1075 TGCS dan 7.4 miliar TGC, dan saya melakukan pembelian baru, kini hanya baru memiliki 12.9 TGCS.
3. Holders TGC tidak didholimi, dipersilahkan untuk menukarkan kapan pun. Hanya saja, saya berikan kesempatan bagi yang memiliki minimal 1.000.000 TGC, dengan ratio 500.000.000 TGC =1 TGCS. Adapun di bawah 1 juta TGC akan dilakukan buy-back di market oleh TGCS.
4. Asset TGCS akan difokuskan ke aset digital sehingga mudah diverifikasi oleh semua orang untuk menjaga kepercayaan publik.
5. Currency utama TGCS adalah Waves, sebagai native token di platform yang kita jalankan.
6. TGCS akan saya kelola untuk meningkatkan nilai. Dalam praktiknya, saya bisa menunjuk PT Token Global Cemerlang atau pun suatu tim khusus ataupun organisasi khusus, yang mandatnya adalah menciptakan nilai aset TGCS. Sebagai imbalannya, pengelola diberikan hak bagi hasil sebesar 20%. Hal ini setara dengan konsep di BSV Investa. Hanya jika menghasilkan keuntungan, maka diberikan hasilnya sebesar 20%.
7. Untuk selanjutnya, mulai hari ini, 28 Agustus 2020, yang disebut TheGreatCoin adalah TGCS.
8. Dividen akan diberikan dalam bentuk Waves untuk setiap 1 TGCS secara bulat. Misalkan, seseorang memiliki 1.9 TGCS, maka yang berhak diperhitungkan adalah 1 TGCS. Jika seseorang memiliki 0.99 TGCS, maka baginya tidak memperoleh hak atas dividen.
9. Untuk bagian keuntungan yang merupakan sisanya, akan dilakukan melalui penciptaan bid di market, semisal skema buy-back. Maka, orang yang memiliki di bawah 1 TGCS, walaupun tidak memperoleh dividen, diharapkan bisa tetap merasakan manfaat karena ada bid yang dibuat dari alokasi keuntungan.

Demikian pengumuman ini dibuat untuk dimaklumi. Saya tahu ada sebagian yang merupakan holders TGCS ingin mengubah menjadi BSV Investa, maka dengan skema ini justru diharapkan Investor di BSV Investa yang berpindah ke TGCS karena sama-sama fair, dan dengan economic terms yang sama. Dan melalui TGCS, akan tercipta economies of scale serta transparansi.

Mamat Rohimat

Founder TheGreatCoin

Monday, July 6, 2020

Investasi Saham Syariah

Mamat Rohimat:
Pendahuluan

Semua orang di dalam kehidupannya memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Ada kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi, terutama kebutuhan paling dasar yaitu makan. Orang tua kita di desa menanam padi, yang hasilnya digunakan untuk kebutuhan makan sehari-hari. Jika beliau membutuhkan tenaga kerja untuk membajak sawah, maka beliau bisa meminta orang yang mau membajak sawah  tersebut dengan imbalan padi. Sistem ini disebut dengan barter.

Barter adalah suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau barang dengan jasa atau jasa dengan jasa. Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hakikatnya perdagangan itu adalah barter atau pertukaran.

Permasalahan yang dialami dalam sistem ekonomi berbasis barter adalah kesulitan dalam membawa dan mengukur nilai barang. Saat petani di desa membutuhkan pakaian, dia membawa padi ke pasar. Dia harus bersusah payah dalam memikul padi, dan juga harus menemukan penjual pakaian yang mau menukarkan pakaian dengan padi. Jika pedagang pakaian mau menerima, dia juga harus memikul padi ke rumahnya. Permasalahan lain adalah menentukan rasio antara padi dengan pakaian. Misalkan disepakati bahwa rasio tersebut adalah 100 kilo gram padi untuk satu stel pakaian.

Masalah mendasar dalam pertukaran langsung adalah tidak mudah menerima lawan transaksi. Sebagaimana contoh di atas, tidak mudah menemukan pedagang pakaian yang mau menerima padi untuk ditukar dengan pakaian.

Oleh karena itu, manusia pun berpikir untuk menemukan benda lain yang diterima semua pihak untuk pertukaran barang dan jasa. Benda tersebut dijadikan representasi dari nilai benda lain atau store value, dengannya benda lain diukur atau unit of account dan melalui benda itulah pertukaran dilakukan atau medium of exchange. Itulah yang disebut dengan uang.  Maka uang adalah benda yang paling diterima untuk dilakukan pertukaran (paling likuid) di dalam suatu sistem ekonomi.

Benda yang dijadikan uang tersebut dipilih emas yang beratnya dan kadarnya ditentukan. Di jaman Nabi Muhammad, nama uang tersebut adalah dinar, yaitu emas murni dengan berat 4.25 gram menurut pendapat yang lebih kuat.

Dengan melalui perantaraan dinar, petani bisa menukar 800 kg padi dengan satu dinar. Dinar memudahkan petani membawa nilai padi sebesar 800 kg. Jika petani itu butuh menjalankan ibadah kurban, dia membutuhkan seekor kambing yang nilainya adalah satu Dinar. Daripada membawa 800 kg padi ke pasar untuk ditukar dengan satu ekor kambing, maka petani lebih baik menukarkan terlebih dahulu 800kg padi dengan satu dinar, lalu membawa satu dinar ke pasar dan  menukarkannya dengan satu ekor kambing. Petani tersebut bisa menukarkan 100 kg padi dengan 1/8 dinar yang kemudian ditukarkan dengan satu stel pakaian.

Mungkin ada pertanyaan, mengapa manusia dari jaman dahulu memilih emas untuk dijadikan bahan uang? Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa diperdebatkan. Hanya saja, emas itu memiliki daya tahan atau durable. Emas murni tersebut tidak hancur dibakar api, bahkan proses pemurnian emas sebelumnya telah dipanaskan dalam api yang sangat panas. Emas juga tidak hancur karena kena air. Dan emas itu tidak membutuhkan pihak yang menjamin nilainya, pada benda tersebut nilainya dijamin oleh dirinya sendiri.

Bayangkan jika Anda menggunakan kertas sebagai uang. Lalu kertas tersebut terbakar?  Bagaimana perasaan Anda jika Anda menukar padi dengan kertas tersebut, lalu kertas tersebut terbakar? Itu sama juga dengan Anda telah merasakan padi yang Anda susah payah menanamnya lalu terbakar. Bayangkan jika kertas tersebut menjadi sobek sehingga tidak lagi bisa diterima untuk pertukaran. Anda juga bisa membayangkan jika nilai kertas tersebut dijamin oleh satu lembaga, lalu lembaga tersebut hancur. Maka, bisa dibayangkan orang yang memegang kertas tersebut bersedih seakan-akan nilai padi mereka yang ditanam dengan susah payah, atau nilai kambing mereka yang dirawat dengan penuh lelah atau nilai pakaian mereka yang diperoleh dengan perjuangan menjadi hancur. Inilah yang terjadi saat ini, dimana uang yang dijadikan alat tukar saat ini hanyalah kertas, yang mudah terbakar,

mudah lusuh, mudah sobek, dan nilainya hanya dijamin oleh satu bank sentral atau pemerintahan, yang setiap waktu mengalami perubahan pemerintahan, dan setiap saat bisa mengalami kehancuran atau dihancurkan. Uang kertas tersebut disebut fiat currency. Maka kita bisa saksikan penurunan nilai uang tersebut dari waktu ke waktu, yang disebut dengan inflasi.
Inflasi menjadi musuh terbesar atas uang saat ini. Orang yang menyimpan uang di dompet mereka dalam jangka lama merasakan kesedihan karena nilainya terus tergerus.
Untuk mengatasi inflasi, maka bank sentral memperkenalkan bunga. Uang yang dikeluarkan bank sentral jika disimpan kembali di bank sentral akan diberikan bunga. Maka bank yang menyimpan uang di bank sentral akan memperoleh bunga. Pemilik uang yang menyimpan uang di bank akan mendapatkan bunga. Masalahnya bunga ini menjadi sumber penyakit dalam ekonomi. Bayangkan, pemilik uang selalu meminta bunga dari bank agar tak mengalami penurunan nilai uang. Dan bank meminta bunga kepada setiap peminjam untuk membayar bunga ke pemilik uang, sekaligus untuk membiayai operasional. Tapi, pengusaha yang meminjam uang dari bank itu tidak selalu untung. Usaha itu tidak selalu menguntungkan. Maka disitulah terjadi sumber kedholiman, dimana banyak orang yang berbisnis dengan meminjam uang dari bank merasakan kehilangan aset karena bank memaksa melelang jaminan atas pinjaman yang tidak mampu dibayar, baik pokoknya ataupun bunganya. Peminjam juga melihat bahwa utang mereka terus meningkat seiring dengan waktu yang berjalan, dimana pokoknya bertambah terus dengan bunganya atau bunga berbunga.
Bunga inilah yang disebut dengan riba di dalam pinjaman. Allah telah mengharamkan riba. Riba dalam pinjaman didefinisikan sebagai setiap manfaat yang diperoleh pemilik uang yang meminjamkan uang tersebut kepada peminjam, dengan akad di depan. Hal ini tidak berlaku jika peminjam melebihkan pinjaman saat melunasi utang, tanpa ada akad sebelumnya.
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa inflasi adalah musuh terbesar atas uang saat ini. Maka apa solusinya?Solusi atas inflasi uang dapat dilakukan dengan berbagai cara:
1. Mengganti uang baik secara resmi atau secara artifisial
Jika bank sentral mengubah uang kertas dengan dinar, maka itu masalah umum terselesaikan. Jika tidak terjadi, maka kita tukar uang kertas kita ke dalam dinar. Walaupun tidak digunakan untuk pertukaran, tapi saat dikembalikan ke uang kertas tersebut, nilainya akan terjaga dari inflasi.
2. Menukarkan uang kertas tersebut ke dalam aset lain yang nilainya melebihi inflasi
Poin kedua inilah yang menjadi fokus pembahasan kita. Setelah diketahui bahwa bunga bank tidak bisa menjadi alternatif untuk menjaga inflasi karena merupakan riba, dimana pelakunya diancam menjadi musuh Allah dan Rasul-Nya, maka kita butuh alternatif untuk menjaga nilai kekayaan kita.
Alternatif tradisional yang bisa dijadikan pilihan adalah dengan menukar uang kertas ke dalam aset properti yang supply-nya tetap tapi demand diharapkan bertambah sebagai konsekuensi dari pertumbuhan manusia. Maka, tanah secara natural adalah hedging atas inflasi.
Alternatif kedua adalah dengan menginvestasikan uang kertas tersebut atau fiat currency ke dalam suatu bisnis baik secara langsung ataupun melalui pasar modal. Inilah alternatif yang menjadi pokok pembahasan kita yaitu melakukan investasi fiat currency ke dalam saham perusahaan secara syar'i agar bisa melawan inflasi, sekaligus tidak dianggap berdosa karena menggunakan instrumen ribawi.
Masalahnya, berinvestasi itu mudah diucapkan tapi tidak mudah dijalankan. Boleh jadi bukan hanya tidak memperoleh keuntungan,tapi malah modalnya pun hilang. Investasi secara langsung ataupun melalui pasar modal mengandung risiko. Dan untuk itulah, belajar secara mendalam sebelum berinvestasi menjadi hal yang dituntut. Apalagi jika Investasi dilakukan di pasar modal, yang mana harga saham bisa bergerak fluktuasi karena banyak faktor. Inilah salah satu alasan group Investasi Saham Syariah dibentuk untuk Anda.

#investasisahamsyariah

Ini bocoran pendahuluan materi di Investasi Saham Syariah. Minat gabung? Silahkan WA 08118500335

Tuesday, April 28, 2020

Pandemi Covid 19 dan Work From Home


Pandemi Covid 19 Dan Work From Home

Tahun 2020, kita menyaksikan ekonomi dunia hampir berhenti akibat kebijakan lockdown Di berbagai negara untuk menghentikan penyebaran virus Covid 19. Banyak perusahaan mengubah tempat kerja dengan menjalankan pekerjaan dari rumah atau istilah Work From Home.

Saya, sebagai seorang Founder TheGreatCoin, sesungguhnya sudah sangat lama berpikir bahwa kita seharusnya bisa bekerja dari rumah sebagai suatu yang normal. Ada banyak keuntungan menerapkan konsep kerja dari rumah yaitu:
1. Hemat waktu di perjalanan
Saya pernah selama 6 bulan tinggal di Jonggol dan bolak balik kerja di Kuningan. Hitung-hitungan waktu, saya buang waktu di jalan bisa 6 jam per hari, dan akhirnya tidak kuat. Bayangkan itu waktu terbuang karena macet.
Rata-rata penduduk Jabodetabek, bisa membuang waktu 4 jam per hari. Bayangkan, itu artinya 1/6 umur harian Ki dibuang di jalan.
Work From Home bisa menghemat waktu 4 jam per hari, yang jika efektif menggunakan 4 jam per hari, misalkan baca Qur'an atau tafsir, bisa banyak sekali yang dibaca.
2. Hemat BBM
Seringkali Pemerintah Indonesia mengeluh dengan impor BBM yang besar menggerus devisa negara. Andaikan work from home dijalankan secara optimal, maka kebutuhan BBM akan jauh banyak berkurang.
3. Fleksibel Dalam Memperoleh Talent
Seringkali yang menjadi hambatan memperoleh talent terbaik adalah adanya keterbatasan ruang. Dengan skema Work From Home, maka kita memungkinkan melakukan rekrutmen talent terbaik dari seluruh Indonesia atau seluruh dunia.

Walaupun demikian, Work From Home juga menimbulkan beberapa risiko yaitu:
1. Berkurangnya aktivitas ekonomi
Ketika pekerja tidak lagi pulang pergi dari kantor ke rumah, membuat kebutuhan atas transportasi berkurang. Akibatnya, angkot atau bis angkutan kota menjadi sepi penumpang.
Selain itu, pekerja yang kerja dari rumah akan menurunkan permintaan terhadap produk kuliner. Pekerja tidak lagi makan di kantin-kantin, melainkan akan makan di rumahnya.

Saya berpendapat bahwa kebijakan Work From Home bisa dilakukan secara shift di semua instansi. Bisa saja libur ditiadakan atau bekerja full 7 hari seminggu, namun beban waktu dibagi secara merata. Tujuannya adalah untuk membagi beban aktivitas ekonomi secara merata untuk seluruh hari.

Karyawan yang hendak berlibur bisa mengajukan waktu libur secara shif. Tidak musti harus selalu libur di waktu akhir pekan. Andaikan bisa libur hari Senin-Selasa atau Rabu-Kamis, maka itu akan membagi beban hari.

Jika kita perhatikan, kebijakan libur weekend saat ini juga berarti membebankan aktivitas di hari tertentu dan libur di hari tertentu sehingga beban hari tidak merata.

Kota-kota penyangga Jakarta juga merasakan beban yang berlebihan di hari weekend seperti Depok, Bekasi selalu macet di hari weekend. Maka, andaikan kerja dibuat 7 hari dengan sistem shif libur 2 hari per Minggu , ditambah shif kerja dari rumah akan membuat beban aktivitas masyarakat lebih tersebar merata di semua hari dan jam. Jika memungkinkan, waktu kerja pun bisa diperpanjang dari jam 7 sampai jam 20, dan setiap orang hanya kerja 8 jam sehingga bisa mengatur kapan akan datang ke kantor dan kapan akan pulang. Kebijakan ini pun akan membagi beban kerja di hari tersebut agar kemacetan tidak bertumpuk di jam tertentu.

Kebijakan ini pun akan lebih memudahkan untuk layanan administrasi publik. Pekerja yang butuh keperluan pemerintahan bisa mendatangi kantor pemerintah di hari Sabtu atau Minggu.

Kebijakan ini pula akan membuat tempat wisata lebih smooth tidak mengalami beban puncak setiap weekend. Hal ini karena pekerja yang mau berlibur pekanan tidak musti untuk berwisata di hari Sabtu Minggu. Mereka bisa memilih berlibur hari Senin Selasa sehingga bisa terjadi distribusi beban harian secara merata.

Terus terang saja, saya memandang bahwa kemacetan di Jakarta tidak bisa diselesaikan hanya dengan menambah angkutan umum atau ruas jalan. Saya berpendapat, kebijakan work from home dan perekayasaan jam kerja termasuk memperpanjang waktu kerja menjadi 7-20, dan Saya termasuk solusi. Hal ini pun harus diterapkan di sekolah-sekolah sehingga orang tua dan siswa bisa mengatur kapan mereka bisa berlibur.

Mamat Rohimat
Founder TheGreatCoin

Monday, April 20, 2020

Tidak mau ikut-ikutan kebanyakan orang dan tidak mau ketinggalan

Tidak mau ikut-ikutan kebanyakan orang dan tidak mau ketinggalan.

Saat terjadi krisis, jual aset finansial adalah perilaku crowd atau kebanyakan orang. Saat itu pasti jual loss, saya tidak pernah mau. Saat ini sudah mulai terjadi penjualan aset finansial dimana mana sampai harga minyak jatuh minus $37, bayangkan itu seperti orang buang barang saja. Ini bukti bahwa minyak dikuasai trader yang tak butuh minyak dan tak punya storage. Saat real demand hilang, dia pun buang barang karena tak mau minyak dikirim ke rumahnya. Mau dibuat tenggelam itu rumah. Haha. Makanya jangan trading minyak kalau tak mau nampung, haha.

Tapi, kalau anda importir minyak, punya storage cukup besar, kesempatan Anda borong. Beli lalu timbun, dan jual nanti saat harga mahal di atas $50/barrel. Untung besar. Itulah harusnya perilaku yang diambil dalam trading minyak, borong dan simpan. Negara harusnya melakukan ini. Perusahaan minyak harusnya melakukan ini.

Alhamdulillah,saya jual saham saat IHSG 6100 lebih. Jadi, saya tak minat untuk mengikuti crowd seperti sekarang, buru-buruan jual barang. Dugaan saya, ini IHSG bisa jatuh lebih dalam, 1000 bukan mustahil. Siap siap aja:-).

Berikutnya, saya tak mau ketinggalan. Dunia keuangan akan di reset menjadi Crypto asset. Maka saya sudah full Crypto. Wah jika ketinggalan, dan nanti ikut-ikutan crowd lagi masuk Crypto, mungkin masuk saat Bitcoin SV Rp 1 miliar. Kan artinya beli mahal. Mendingan beli dari kemarin-kemarin saat harga Rp 1.5 juta:-).

Ini prinsip saya, tapi dasarnya saya tak mau ikut-ikutan.

Saya punya toko pun, TGC Mart, saat orang lain tutup, saya buka. Alhamdulillah, penjualan meningkat, karena pesaing hilang.

Dua hal ini layak dipertimbangkan, jangan ikut-ikutan kebanyakan orang dan jangan mau ketinggalan.

Mamat Rohimat

Founder TheGreatCoin

Monday, March 16, 2020

Pelajaran dari kisah nabi Yusuf

Pelajaran dari Kisah Nabi Yusuf, yang disebut sebaik-baiknya kisah:

وَقَالَ ٱلۡمَلِكُ إِنِّيٓ أَرَىٰ سَبۡعَ بَقَرَٰتٖ سِمَانٖ يَأۡكُلُهُنَّ سَبۡعٌ عِجَافٞ وَسَبۡعَ سُنۢبُلَٰتٍ خُضۡرٖ وَأُخَرَ يَابِسَٰتٖۖ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمَلَأُ أَفۡتُونِي فِي رُءۡيَٰيَ إِن كُنتُمۡ لِلرُّءۡيَا تَعۡبُرُونَ

(Bahasa Indonesia)
Dan raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai orang yang terkemuka! Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan mimpi.”

-سورة يوسف, آية 43

قَالُوٓاْ أَضۡغَٰثُ أَحۡلَٰمٖۖ وَمَا نَحۡنُ بِتَأۡوِيلِ ٱلۡأَحۡلَٰمِ بِعَٰلِمِينَ

(Bahasa Indonesia)
Mereka menjawab, “(Itu) mimpi-mimpi yang kosong dan kami tidak mampu menakwilkan mimpi itu.”

-سورة يوسف, آية 44

وَقَالَ ٱلَّذِي نَجَا مِنۡهُمَا وَٱدَّكَرَ بَعۡدَ أُمَّةٍ أَنَا۠ أُنَبِّئُكُم بِتَأۡوِيلِهِۦ فَأَرۡسِلُونِ

(Bahasa Indonesia)
Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) setelah beberapa waktu lamanya, “Aku akan memberitahukan kepadamu tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya).”

-سورة يوسف, آية 45

يُوسُفُ أَيُّهَا ٱلصِّدِّيقُ أَفۡتِنَا فِي سَبۡعِ بَقَرَٰتٖ سِمَانٖ يَأۡكُلُهُنَّ سَبۡعٌ عِجَافٞ وَسَبۡعِ سُنۢبُلَٰتٍ خُضۡرٖ وَأُخَرَ يَابِسَٰتٖ لَّعَلِّيٓ أَرۡجِعُ إِلَى ٱلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَعۡلَمُونَ

(Bahasa Indonesia)
”Yusuf, wahai orang yang sangat dipercaya! Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi) tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina) yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahui.”

-سورة يوسف, آية 46

قَالَ تَزۡرَعُونَ سَبۡعَ سِنِينَ دَأَبٗا فَمَا حَصَدتُّمۡ فَذَرُوهُ فِي سُنۢبُلِهِۦٓ إِلَّا قَلِيلٗا مِّمَّا تَأۡكُلُونَ

(Bahasa Indonesia)
Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.

-سورة يوسف, آية 47

ثُمَّ يَأۡتِي مِنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَ سَبۡعٞ شِدَادٞ يَأۡكُلۡنَ مَا قَدَّمۡتُمۡ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلٗا مِّمَّا تُحۡصِنُونَ

(Bahasa Indonesia)
Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.

-سورة يوسف, آية 48

ثُمَّ يَأۡتِي مِنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَ عَامٞ فِيهِ يُغَاثُ ٱلنَّاسُ وَفِيهِ يَعۡصِرُونَ

(Bahasa Indonesia)
Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).”

-سورة يوسف, آية 49

Pelajaran dari kisah:
1. Pentingnya seseorang raja itu bertanya hal yang tidak diketahui kepada alim.
Orang alim saat itu adalah nabi, yang Allah berikan mu'jizat menafsirkan mimpi. Dan satu dari tanda kenabian yang saat ini masih ada di umat ini adalah mimpi. Maka kemampuan untuk menafsirkan mimpi adalah hal yang indah.

Selain mimpi, umat Islam pun yang bagus keimanannya diberikan firasat. Maka, firasat seorang mukmin atau ulama, hendaknya untuk dipertimbangkan baik baik.

2. Atas dasar pengetahuan itu, hendaknya orang mempersiapkan diri dan melakukan apa yang dituntunkan.

Menurut pengetahuan tersebut, akan ada 7 tahun musim subur dan 7 tahun berikutnya paceklik. Maka, disarankan agar selama 7 tahun itu, bangsa Mesir untuk melakukan penanaman gandum, dan disisakan sebagiannya untuk menghadapi 7 tahun masa paceklik setelahnya.

3. Hari hari kehidupan itu tidak pernah stabil dan konstan. Kadang ada masa kita hidup enak dan mudah, dan kadang ada masa masa sulit. Maka, saat orang ada dalam masa enak itu, jangan terlena, tapi hendaknya untuk persiapkan diri menghadapi kemungkinan masa sulit.

4. Suatu bangsa itu, ketahanan pokok utamanya dilihat dari ketahanan pangan. Maka, bangsa yang ingin kuat, pastikan agar memiliki strategi

agar pangan untuk bangsanya aman, tidak bergantung ke bangsa lain. Jangan senang impor pangan.

Bangsa juga harus punya sistem logistik yang baik untuk bisa menyimpan bahan pangan dalam jangka waktu lebih panjang, agar tidak busuk.

5. Benarnya kenabian nabi Yusuf. Beliau Allah pilih menjadi nabi, dan janji Allah terjadi walaupun dihalangi atau dibenci sodaranya.

6. Kadang musibah yang menimpa itu, jika Allah kehendaki hukum-Nya harus berjalan, hanyalah mendekatkan terhadap takdir baik yang telah ditetapkan. Allah Al-Lathiif. Nabi Yusuf dibuang oleh saudaranya, tapi malah menjadi sebab tinggal di dekat raja Mesir, dan bersamaan waktu, beliau menjadi orang yang terpercaya di sisi raja.

7. Seseorang itu untuk mencapai posisi yang tinggi akan melalui ujian..maka nabi Yusuf merasakan fitnah di sisinya, menghadapi getirnya penjara karena dituduh berzina dengan isteri raja.

8. Fadhilah ilmu. Seseorang yang memiliki ilmu, tidak sama dengan orang yang tidak berilmu.

9. Keutamaan sikap amanah.
Nabi Yusuf ditawarkan posisi di sisi raja, setelah diketahui keilmuan beliau, dan pengakuan isterinya bahwa nabi Yusuf tidak bersalah. Maka, atas dasar keilmuan dan amanah beliau, maka beliau menjadi orang terpandang di kerajaan Mesir.

Secara umum, seseorang yang ingin memiliki kedudukan tinggi, harus memiliki 2 hal yaitu ilmu dan amanah. Nabi Yusuf berkata: sesungguhnya aku, orang orang yang pandai menjaga dan lagi berilmu.

10. Keutamaan ketakwaan
Nabi Yusuf selalu menjaga ketakwaan, maka Allah selalu menolongnya.

11. Iri tidak menjadi sebab datangnya kebaikan
Mengetahui bahwa nabi Yusuf adalah orang tersayang di sisi nabi Yakub, dan nabi Yakub tahu bahwa beliau adalah pewarisnya, akan menjadi nabi seperti beliau dan kakeknya Ishak dan Ibrahim, saudara saudaranya iri kepada beliau dan mencelakakan beliau. Tapi, kebaikan untuk nabi Yusuf, takdir harus berjalan, tidak ada yang bisa menghalanginya.

12. Pentingnya keimanan terhadap takdir.

Allah sudah membagi kehidupan di tengah makhluk. Lalu, bagaimana merasa iri terhadap kebaikan atas saudara kita?

Ditulis: Mamat Rohimat

Saturday, March 14, 2020

Saldo Rekening Bank

Apakah saldo rekening di bank dianggap cash?

Saat terjadi bank run atau rush money dan bank kesulitan likuiditas, bank sangat mungkin menolak memberikan uang kita. Ini pernah di alami di tahun 1998 saat 16 bank di likuidasi. Jika itu diterima sebagai fakta, maka saldo rekening di bank hakikatnya bukan uang, tapi adalah receivable atau piutang, dimana kita punya piutang ke Bank, dan bank punya utang ke nasabah.

Tapi, itu menjadi value proposition Dari Bitcoin atau Crypto Currency. You own your money.

Bank sentral pun kadang dibekukan Asetnya di luar negeri jika misalkan US tak suka atau memberikan sanksi ekonomi.

Venezuela, Iran pernah alami. Irak juga pernah ya, gold tidak bisa ditarik dari London.

Tapi bitcoin tidak bisa di blokir.

Ini value proposition orang bitcoin Maximalist, bagi yang anggap ini penting.

Bawa gold pun, jika besar dalam jumlah besar ke luar negeri, bisa dilarang di pelabuhan atau di bandara, dan rawan perampokan.

Akun pasar modal pun bisa dibekukan, ribuan akun dialami tahun ini😃

In case of crisis, yg real cash bisa jadi bitcoin atau Crypto Currency

Thursday, March 12, 2020

Tetaplah Tenang

Tetaplah Tenang Di Tengah Krisis

Saat ini, saya melihat tanda tanda kepanikan di tingkat global akibat Corona!

Sesungguhnya, saya prediksi, dampak buruk Corona tak seberapa. Tapi jika panik, dampak kepanikan itu yang luar biasa.

Apa yang bisa saya sarankan? Saya menyarankan tenang! Jika dari beberapa Minggu lalu saya rekomendasikan jual dulu saham, bukan karena mengajak panik, tapi karena untuk mengambil kesempatan agar bisa mengambil kesempatan dengan membeli lagi di harga lebih murah atau membeli aset yang lebih berpotensi tumbuh. Ini adalah saran yang bersifat personal.

Tapi, dalam kehidupan nyata, sebaiknya tetap tenang. Tidak perlu borong barang di pertokoan untuk menimbun. Boleh saja hindari pertemuan yang tidak begitu mendesak, bukan karena panik atau penakut, tapi karena untuk menyempurnakan tawakkal.

Saya merasa, anjuran saya sudah cukup dipahami, dan jika mengikuti anjuran saya, dipastikan portfolio Anda kini sudah 100% cash. Barangkali Anda ingin tahu lagi kapan sebaiknya menggunakan cash di akun Investasi Anda, saya tentu saja senang melihat Anda sukses. Saya dengan senang hati akan membantu.

Jika Anda merasa sakit, tolong untuk menjaga agar orang lain tidak tertular. Tinggallah sementara di rumah Anda, selalu pakai masker, dan hindari kontak dengan orang luar. Insyaallah itu akan membantu mengurangi dampak.

Dan terakhir, saya merasa ini tidak ada yang bisa menolong kita selain Allah. Maka saya berdo'a, semoga Allah menjaga kita semua dari segala bahaya dan segala madharat.

الحمد لله الذي عافنا مما ابتلاهم به وفضلنا علي كثير ممن خلق تفضيلا.

Saya pun mengajak semuanya untuk memperbanyak istighfar kepada Allah. Ingat, tidak ada musibah, melainkan itu adalah akibat kesalahan tangan tangan kita. Maka, obat dari musibah, hendaknya kita bertobat.

Selanjutnya, bagi yang terkena musibah agar diberikan kesabaran.

Mamat Rohimat

Founder TheGreatCoin

Wednesday, March 11, 2020

Investasi

Pelajaran Terbaik Dalam Investasi
Oleh: Mamat Rohimat (Founder TheGreatCoin)
Bismillah!
Baru-baru ini, saya menyampaikan pesan jelas untuk keluar dulu dari pasar saham, agar bisa mengambil dua kesempatan emas atau salah satunya, yang juga saya sampaikan. Tapi, ada komentar menarik seperti ini:
"Duid juga masing2, ngapain urus orang pak.. nebar fear terus.. begitu dicounter.. jawabnya setuju terus.. ngawur 😅".

Seakan-akan saya dianggap menyebar fear😂. Saya pernah alami saat seperti ini di 2008, sakit banget itu, bikin loss tak balik lagi. Karena akhirnya cut loss di bawah sekali,gak kuat lihat Portfolio. Mungkin saat ini anggap index sudah di bawah, makanya tak mau cutloss, dan bahkan melakukan averaging down. Tapi, perhatikan chart S&P 500 ini, sesungguhnya pasar saham masih di level kisaran tertinggi sepanjang masa.

Artinya, market rebalancing yang normal terjadi itu, jika itu bahasa yang lebih sopan digunakan daripada istilah market crash atau global crisis, memungkinkan index jatuh lebih dalam lagi. Dan jika ini terjadi, Anda tahu, bahwa sangat menyakitkan.

Saat portfolio turun 50%, maka butuh agar harga naik 200% agar portfolio kembali ke level semula. Saat portfolio loss 60%, harga butuh 250% agar kembali ke modal semula. Tapi, jika portfolio loss 80%, harga butuh meningkat 500% agar kembali balik modal. Mungkin ini alasan, Pak Budi (Seorang Direktur di salah satu perusahaan Manajer Investasi BUMN) berkata: Return of Capital diutamakan dari Return on Capital.

Tapi, di group Investasi tersebut pak Budi bilang, biarkan saja jika salah akan menjadi lebih wise. Saat itulah saya pun berkomentar,setuju. Saat saya mulai intens memantau day to day pasar modal di 2008, setelah saya masuk saat itu, langsung ditimpa krisis global. Dan itulah pengalaman yang cukup berharga, membuat saya lebih wise. Tapi, memang pengalaman itu mahal, saya loss besar di 2008. Ketika portfolio Sudah terlalu jauh, saya cutloss, dan akhirnya tidak pulih. Itulah pengalaman.

Tahun 2020 ini, sebelum market mengalami gunjang ganjing hebat, saya keluar dari pasar modal, bersih. Ternyata kalau saya tahan, portfolio saya akan turun lagi 25% sampai harga sekarang. Karena pengalaman itu membuat lebih bijak, saya keluar dari bursa saham sebelum orang lain panik ingin keluar. Alhamdulillah😂.

Saat ini, orang masih Denial. Ah, ini masih koreksi wajar. Tapi pepatah berkata: kalau kamu ingin tahu kedalaman sungai, jangan kau selami. Bisa mati! Ingin menyelami kedalaman kejatuhan bursa saham? Wah, loss bisa sangat besar sekali, dan pengalaman saya di masa lalu bisa terulang, loss terlalu besar, cut loss di harga sangat rendah, lalu tidak bisa pulih lagi. Ini pengalaman kan? Ya, ini adalah pengalaman, ongkos belajar.

Pengalaman saya mengajarkan bahwa kita pun harus lebih fokus untuk memilih aset yang paling terbaik. Jika berupa saham, indikator utama adalah produk yang kuat (dilihat dari kinerja bisnis), manajemen yang fair terlihat dari keputusan yang rasional untuk menjaga kepentingan semua pemegang saham dan tidak hanya mengutamakan kepentingan pemegang saham pengendali, dan likuiditas. Jika merupakan sebuah Crypto, Yang saya anggap fundamental adalah kekuatan teknologi, fanatisme komunitas, dan likuiditas.

Saya sudah identifikasi aset terbaik di 2 industri, yaitu Crypto Dan Pasar Modal. Saya pandang, tahun ini adalah kesempatan. Lagi-lagi, saya tidak melihat dari satu sisi saja bahwa sesungguhnya ini adalah global crisis, tapi saya melihat lagi dari sisi lain, ini kesempatan. Ada yang bilang, saya tak bisa mengerti cara berpikir Mamat ini. Ya,saya berpikir terbalik dan sengaja dibalik. Jangan fokus kepada masalah, tapi lihat di balik masalah itu apa, ada kesempatan. Allah berfirman: maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka, di surat ini dikatakan: di balik satu kesulitan, ada dua kemudahan. Jika orang terlalu fokus ke masalah, ya begitulah yang terjadi di dunia, panik! Borong barang seakan-akan dunia mau kiamat saja. Itu cara pandang umum. Tapi, saya pandang terbalik, ini kesempatan emas!

Wednesday, March 4, 2020

TGLD

Bismillah!

Emas atau gold sesungguhnya bukan aset produktif. Dia tidak bisa menghasilkan cash flow. Gold pun bersifat benda mati yang tidak memiliki pengaruh terhadap ekonomi, tidak menciptakan lapangan pekerjaan. Maka, sesungguhnya sebodoh bodohnya orang adalah yang berinvestasi pada emas atau gold!

Gold sesungguhnya adalah hard Currency. Dia paling baik untuk dijadikan unit of Account, medium of exchange Dan store value. Maka, kita sudah keluar dari fitrah saat menjadikan gold sebagai investasi, bukan sebagai Currency.

Untuk dalam rangka kampanye agar gold dijadikan Currency lagi dalam konteks masyarakat digital, itulah idenya saya buat Tokenized Gold, dalam sebuah whitepaper berikut ini:

https://docs.google.com/document/d/1k-YQUBFntB0wb-cHtCSUzf8AK3n_O6xsyTHco0HAhBs/edit?usp=drivesdk

Namun, sesungguhnya menyimpan gold untuk underlying asset itu bukan perkara yang mudah, dan menguntungkan. Itu adalah beban. Makanya, harusnya adalah bank sentral. Dan sesungguhnya,setiap bank sentral memiliki cadangan gold, yang menjadi backup atas mata uang yang diterbitkan. Kalau demikian, sama saja dengan konsep Tokenized gold. Langkah berikutnya, bank sentral mengeluarkan mata uang digital versinya. Hanya saja, tidak murni backup gold, biasanya paling banter, uang tersebut di backup gold sekitar maksimal 4%! Ya, tidak seperti TGLD yang 100%.

Tapi, ide TGLD ini bukanlah satu satunya Projek yang ada di Crypto industry. Ada Omleh di BSV Blockchain, ada Digix, ada Tether Gold, Dan Ada PAX Gold. Semua itu sebenarnya menjadikan gold sebagai Backup atas Crypto Yang mereka buat, dan walaupun ukurannya ada dalam gram atau troy ounce, tapi Karena bisa dibagi dengan kisaran desimal tertentu, sangat mungkin menjadi Currency untuk pembayaran nilai rendah. Saya pandang, jika ada yang telah mengerjakannya, ya saya tak perlu masuk di situ, karena saya lebih senang mengembangkan yang lebih menguntungkan, yang lebih memberikan kemaslahatan untuk masyarakat dan ekonomi.

Sebagai Founder TheGreatCoin, saya dari awal tetap senang dengan instrumen yang produktif. Karena itu, TGC itu backupnya adalah saham perusahaan yang saya bangun. Dan saya pun lebih suka Investasi pada saham, dibandingkan pada gold.

TheGreatCoin sebelumnya memperoleh TGLD dari saya lewat inbreng, dan ingin dioptimalisasi menjadi aset yang produktif, yaitu salah satu cabang telur gulung. Otomatis, gold yang disimpan akan dijual.

Untuk itu, kami menawarkan bagi orang yang memiliki TGLD untuk dilakukan buyback dengan harga Rp 80/TGLD atau setara Rp 800.000/gram. Jika tidak mau, setiap saat boleh meminta penukaran setiap 42.500 TGLD dengan 4.25 gram gold atau dengan nilai yang setara.

Mamat Rohimat

Founder TheGreatCoin

Tuesday, March 3, 2020

Kesempatan Emas dibalik Corona

Bismillah!

Pernah saya sampaikan sebelumnya bahwa tahun 2020 ini, saya melihat kesempatan emas yang mungkin tidak akan lagi kita alami dalam 10,20 atau 100 tahun ke depan.

Mungkin kalian merasa heran, saat dunia sedang panik akibat Corona dan jatuhnya pasar modal, Mamat ini malah ngomong adanya kesempatan emas. Sesungguhnya segala sesuatu itu tergantung perspektif.

Dalam sudut pandang perspektif bahwa kejatuhan pasar modal dan pasar keuangan adalah signal Dari krisis global baru. Ini adalah pandangan negatif. Tapi, saya terbiasa melihat dari sudut pandang positif. Kejatuhan pasar modal dan pasar keuangan, adalah kesempatan membeli aset berkualitas dengan murah. Saya pernah teliti, saat kondisi kembali stabil, andaikan kita memilih instrumen tepat pada waktu terbaik, biasanya mudah memperoleh keuntungan 10x-30x! Kondisi ini, Tidak mudah dalam kondisi normal. Dan saya sudah identifikasi aset aset yang berpotensi memberikan keuntungan tersebut.

Tapi sebelum itu terjadi, saya melihat ada kesempatan emas lain di industri Crypto! Walaupun saya prediksi, banyak aset Crypto yang tidak akan survive, sebagaimana halnya dialami oleh Dotcom company di 2000, tapi aset Crypto berkualitas akan bisa memberikan return yang menarik. Saya prediksi,ada aset Crypto Yang bisa memberikan return 25x! Tapi, ini bukan Bitcoin yang kita kenal dan terbesar. Dan sangat mungkin, Bitcoin yang kita kenal tersebut justru akan crash dan jatuh menjadi tak bernilai.

Apa aset tersebut? Ini secret, tapi jika mau mengambil keuntungan, bisa berkolaborasi bersama kami di TheGreatCoin, agar bisa di eksploitasi.

Apa saran saya untuk hal ini? Dunia memang dalam satu perspektif sangat menantang, karena adanya virus Corona dan kejatuhan pasar modal dan pasar keuangan. Ya, bagi yang bekerja tetaplah bekerja. Jika saja ada perusahaan perusahaan yang collapse lalu berakibat PHK, tetaplah untuk optimis, dunia insyaallah belum berakhir. Bagi yang berwirausaha, bisa tetap optimis berwirausaha, dan bisa terus mengambil kesempatan kesempatan. Idealnya, memang kita tetap bekerja sehingga bisa memperoleh pendapatan yang bisa diprediksi, dan terus menyisihkan sebagian income untuk berbagai kesempatan Investasi dan bisnis, yang bisa dipercayakan kepada orang yang amanah.

Mulai hari ini, TGC Mart saya delegasikan melalui kerjasama dengan adik saya, dengan profit sharing 50:50! TGC Mart memang belum memiliki branding yang kuat, sehingga masih challenging. Namun, saya sedang menciptakan captive market dari usaha telur gulung.

Hari ini,saya sudah memperoleh tempat untuk buka telur gulung untuk cabang yang ke-4. Telur Gulung ini Investasi tidak besar, namun menghasilkan ROI yang menarik dan bersifat harian sehingga bisa lebih cepat untuk balik modal dan dapat diandalkan.

Tentu saja berbeda dengan peternakan yang menunggu masa penjualan atau kebun petai yang menunggu 5 tahun masa panen, bisnis telur gulung bisa diambil hasilnya di hari ke-1 operasi.

Tapi, bisnis telur gulung adalah bisnis dengan skala kecil, yang saya buat hanya untuk backup harian saya. Saya pun berprinsip untuk mencari alternatif agar kita itu bisa berinvestasi jangka panjang untuk meraih kesempatan emas sebagaimana saya sebutkan di atas, dan agar tidak terganggu, maka harus ada bisnis yang sifatnya lebih jangka pendek dan bisa menghasilkan income yang lebih rutin. Untuk itu, saya tidak menganjurkan Anda untuk berhenti bekerja. Tetaplah bekerja, dan ambillah kesempatan emas tersebut.

Mamat Rohimat

Founder TheGreatCoin

Wednesday, February 26, 2020

opportunity

Mamat Rohimat:
Bismillah!
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Perkenalkan saya Mamat Rohimat. Setelah saya menyelesaikan pendidikan bidang keuangan S1 FE Unpad, dan memiliki ketertarikan saat itu di bidang investasi, dan mempelajari pasar modal serta mengambil ujian Wakil Manajer Investasi dan Izin WMI dari Bapepam tahun 2005, saya pun mulai melakukan investasi di pasar modal saat itu. Lalu, saya mengambil kesempatan beasiswa dan kuliah di MMUI, saya pun tidak meninggalkan ketertarikan dengan Investasi, dan saya jadikan tesis saya adalah aplikasi value Investing ala Warrent Buffett dalam berinvestasi di pasar modal.

Investasi saya di pasar modal terus berlanjut sejak saat itu dengan akumulasi sekitar 15 tahun, sampai kemarin saya putuskan keluar dahulu. Mengapa saya keluar dahulu dari bursa? Saya prediksi akan ada guncangan, Dan ternyata benar, index harga saham gabungan terus jatuh. Itu adalah push factor. Dan Saya pun ingin alihkan dahulu ke instrumen yang lebih menantang, kemungkinan adalah kesempatan terbesar di masa 10-20 tahun ke depan, atau bahkan mungkin dalam 1 abad ke depan, dan ini adalah pull factor.

Mengapa saya ceritakan ini? Selama perjalanan kehidupan Investasi saya, walaupun dengan skala kecil, saya sebenarnya menunggu momen dan kesempatan besar. Konon, orang besar dan orang sukses, semuanya sebenarnya tidaklah mendapatkan dari hal hal yang bersifat rutinitas atau harian. Ketika saya bertemu Helmy Yahya di acara The Scholar Indonesia, Beliau bertanya tentang keberuntungan atau lucky. Beliau mengatakan, keberuntungan itu tidak serta merta datang, tapi dipersiapkan,dicari.

Selama 15 tahun di pasar modal ini, saya sebenarnya terus menggembleng jiwa. Banyak kesalahan Investasi saya perbuat, ribuan keputusan saya ambil, tekanan mental dari kesalahan keputusan saya hadapi.

Dan selama  3 tahun terakhir, saya pun mempelajari lebih dari 500 projects di bidang Blockchain. Saya pun selama 2 tahun menjalankan bisnis TheGreatCoin, banyak hal yang saya perbuat, keputusan keputusan keliru saya ambil, kesalahan saya perbuat, dan terus saya ambil pelajaran darinya. Ini adalah persiapan jiwa untuk menantikan suatu masa,datangnya keberuntungan dan kesempatan.

Untungnya, semuanya saya lakukan dalam skala kecil, yang bisa dianggap hampir semuanya modal pribadi. Jadi, risikonya terbatas. Bayangkan jika exercise tersebut dilakukan dengan uang orang lain, jumlah besar, ya itulah Jiwasraya saat ini, atau Asabri. Kesalahan keputusan itu kalau dalam Investasi, tergantung size, jika yang dikelola besar, tak heran bisa memakan ongkos belajar triliunan rupiah.

Lagi lagi, saya merasa bahwa saya beruntung, mengambil masa pendidikan ini, mayoritas menggunakan uang pribadi.

Tapi, saya merasa bahwa saat ini, insyaallah saya melihat ada suatu kesempatan, golden opportunity, yang mungkin tidak akan terjadi lagi dalam 10, 20, atau 100 tahun ke depan. Saya berharap, TheGreatCoin akan bisa mengambil kesempatan itu. Ya, secara pribadi saya sudah tempuh persiapan jiwa yang panjang,dengan harapan lebih matang. Memang Investor itu, secara umum dianggap tak ada kerjaannya secara fisik. Tapi pekerjaan yang utama adalah pekerjaan jiwa,yang hampir tak terlihat, dari kemampuan mengambil keputusan, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, lalu memiliki keyakinan, dan bersabar jika keputusan yang diambil itu, dalam jangka pendek seakan-akan tidak sesuai harapan, dan terus memiliki belief. Dan ini semua, pekerjaan jiwa. Lalu memiliki strategi, dan kedisiplinan di atas strateginya. Pekerjaan pekerjaan batin ini, tidak terlihat, tapi jika digabungkan dengan kesempatan terbaik, bisa menciptakan nilai yang sangat besar. Dengan cara itulah, Investor kelas kakap tercipta. Ya, hal duniawi ini mungkin dianggap heran, tapi ternyata begitulah kehidupan. Kesuksesan yang diraih manusia, tidaklah diraih hanya orang yang capek kerja fisik. Andaikan orang yang paling capek kerja fisik yang paling akan sukses, tentu buruh bangunan lebih sukses dari Warren Buffett.

Dan bahkan rahasia ini pun terjadi dalam agama, bagi orang yang mengetahui ilmunya. Orang yang mampu me

njalankan ibadah batiniah dengan baik, dari keyakinan, kecintaan, keikhlasan, nilainya bisa lebih besar dari pekerjaan fisik. Bahkan, nabi memberikan contoh, pekerjaan fisik berupa menjauhkan duri dari jalan, hanya sebagai cabang iman terendah. Dan cabang iman tertinggi adalah ucapan Lailaha illallah, yang tidak bisa sah, kecuali ada perbuatan batin dengan meyakini, membenarkan, ikhlas, mencintai, dan menerima ucapan tersebut.

Apa kesempatan emas yang saya lihat itu? Ini adalah secret. Orang bilang, komoditas termahal adalah gold. Tapi, ternyata yang lebih mahal itu adalah informasi. Dan karena itu, informasi itu jika digabungkan dengan kemampuan mengambil keputusan, jiwa yang telah dipersiapkan mengambil keputusan, akan menjadi mahal. Dan saya tak akan bagikan di publik. Saya akan utilisasi di TheGreatCoin. Bagi yang tertarik, boleh untuk kolaborasi bersama TheGreatCoin.

Selain itu, saat ini TheGreatCoin insyaallah tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk melakukan investasi yang kecil-kecil, tapi memiliki ROI tinggi. TheGreatCoin akan masuk ke bisnis yang disebut kelas bawah tapi memiliki margin tebal, saya hitung ROI bisa 600%-5000%. Padahal, biasanya 20% saja projek sudah bagus. Memang, strategi yang diambil lebih baik yang nilainya kecil kecil dahulu agar bisa dijalankan, tapi margin besar. Daripada projek besar besar bernilai triliunan, tapi jika ditanya, apakah uangnya ada? Dijawab, tidak ada. Ya, kalau demikian, hanya akan jadi wacana. Pendekatan kami di TheGreatCoin, kami akan mulai dari bisnis yang kecil kecil, jika nanti ada akumulasi modal, kami masuk ke bisnis yang lebih besar. Jika mungkin, seperti yang kami sebutkan, kesempatan emas yang mungkin tidak dijumpai lagi dalam 10, 20, atau 100 tahun, Investasi yang bisa menghasilkan return 100,000x atau 300,000x! Siapa sangka, Bitcoin pernah mencapainya dari $0.06 sampai $20.000 dalam waktu 10 tahun? Apple bisa memberikan return 584x dalam kurun 23 tahun. Tesla memberikan return 38x dalam 10 tahun. Google bisa memberikan return 24x dalam waktu 16 tahun.
Saya berharap, bisa memperoleh kesempatan yang orang anggap mustahil, dan jika itu terjadi, mudah-mudahan Allah takdirkan kita bersama TheGreatCoin menjadi The Great Investor.

Mamat Rohimat

Founder TheGreatCoin

Monday, January 6, 2020

Tips Investasi di TheGreatCoin

Mamat Rohimat:
Bismillah!

Barangkali ada di benak pikiran Anda, bagaimana caranya bermain cantik di TheGreatCoin. Betulkah?

Sebagai Founder TheGreatCoin, tentu saya orang yang paling layak memberikan tips hal tersebut. Tentu saja, hampir tak akan ada Founder yang menyampaikan ini, tapi saya akan menyampaikan tips terbaik di TheGreatCoin:

1. Belilah TheGreatCoin dengan uang yang tidak dibutuhkan cepat.

Banyak orang yang berinvestasi di berbagai produk atau aset keuangan terpaksa harus dibatalkan karena kebutuhan untuk menggunakan dana tersebut. Jika ini terjadi, dipastikan tidak optimal. Kadang terpaksa akan dijual walaupun rugi.

2. Jangan membeli TheGreatCoin dengan uang dari hasil utang.
Utang itu harus dibayar. Dan utang itu ada jatuh tempo. Apalagi jika utang itu berbunga. Seseorang yang berinvestasi menggunakan utang, sering kali harus terpaksa menjual walaupun dalam keadaan rugi, agar bisa menutupi utangnya. Apalagi jika dengan bunga, maka kerugian bisa semakin besar.

3. Simpanlah untuk jangka waktu yang lama.
Tidak ada suatu Projek yang bisa sukses dalam waktu cepat. Jika ada yang menjanjikan kesuksesan dalam waktu cepat, dipastikan itu tidak kredibel. Maka, di TheGreatCoin tidak dijanjikan untuk bisa booming dalam waktu singkat.

4. HODL (HOLD) TheGreatCoin Anda selama mungkin.
Kampanye HODL untuk Bitcoin sesungguhnya tidak tepat karena value proposition untuk Bitcoin adalah untuk Currency. Maka Bitcoin harusnya dilakukan spending, dipakai.

Adapun untuk TheGreatCoin, HODL sangat tepat diterapkan. Maka, hendaknya anda memiliki mental HODL (Hold On for Dear Life) atau HOLD (tahan), agar bisa optimal meraih cita cita keuangan Anda.

5. Buy at the dip
Setiap aset yang diperdagangkan di market, pasti mengalami fluktuasi harga. Maka jika mendapati harga TheGreatCoin jatuh atau turun, maka keputusan terbaik adalah melakukan pembelian. Maka lakukan pembelian setiap harga turun adalah merupakan strategi terbaik.

6. Dollar Cost Averaging
Jika merasakan harga pembelian tidak terlalu murah, maka lakukan upaya menurunkan harga pembelian secara rata-rata, dengan terus melakukan pembelian di bawah harga beli awal. Biasanya jika beli 100% dari nilai beli awal, maka bisa cukup menurunkan harga rata-rata pembelian.

7. Jangan berjudi dengan uang Anda.
Saya pernah dapati seseorang yang bermain dice (Judi ala Crypto Currency), semula memang untung, lalu rugi semua. Lalu top up, untung balik modal dan untung lebih banyak dari semula, lalu terus untung sampai 400 juta rupiah lebih, lalu rugi semua habis. Saya yakin top up lagi, untung dikit-dikit, dipastikan rugi lagi, dan top up lagi. Celakanya, dia punya sekitar 70 juta TheGreatCoin, terus dijual, kadang sangat murah, hanya untuk top up main judi. Akibatnya, Investasi di TheGreatCoin terganggu, dan kerugian main judi semakin besar.

8. Hati-hati memilih teman.
Orang yang saya sebutkan kisahnya tanpa disebutkan nama ini, dia diperkenalkan oleh temannya untuk bermain Dice (Judi). Maka dia pun memodalinya untuk main judi, dan habis. Maka sesungguhnya kadang ada diantara teman atau kenalan teman, orang yang akan mencelakakan kita. Hati-hati.

9. Kadang pengaruh teman buruk lebih kuat dari teman baik, hati-hati!
Masih kisah yang sama, saya pernah melarang untuk main judi. Tapi, ajakan orang lain lebih kuat. Akibatnya rugi semakin banyak. Dan Bahkan saya anjurkan akumulasi TheGreatCoin, malah bukan akumulasi, yang sudah dimiliki pun habis dijual. Maka, hal seperti ini tentu tidak akan optimal di TheGreatCoin.

10. Andaikan mau bermain Dice atau judi, pisahkan antara uang untuk judi dan uang untuk Investasi.

Kadang memang ada tipikal orang yang senang berjudi. Jika mau berjudi, maka sebaiknya pisahkan itu uang. Mungkin harus punya batasan, saya mau judi, boleh habis maksimal Rp 500ribu. Jika sudah habis, ya sudah, itung-itung anak kecil main games dindong saja kan?

Artikel Selanjutnya:
https://link.medium.com/8Gdug7RD12

11.Bahkan dana investasi di pasar modal dengan Investasi properti pun, sebaiknya dipisahkan
Seorang teman saya, yang sebenarnya atasan saya, analist terkenal di pasar modal, malah berkata: saya dapati orang itu sebenarnya Bangkrut. Maka dia Pesan, pisahkan dana untuk Investasi properti dan Investasi pasar modal. Dan lucunya, dia banyak Investasi di pasar modal. Dan Investasi dia di DEWA, nyangkut😂. Analyst terkenal pasar modal, nyangkut di saham gorengan. Jumlahnya besar.

12.Bersabar ketika melihat harga TheGreatCoin anda jatuh

TheGreatCoin itu Projek yang diperjuangkan, pasti menghadapi hal-hal yang kadang berat. Agar optimal, maka butuh bersabar.

Atasan saya yang juga trader, mampu mencetak untung di atas seluruh Reksadana di Indonesia berkata: profit comes from sit in! Maksudnya, jika sudah Investasi, sabarlah untuk duduk menunggu Investasi Anda bekerja. Jangan sedikit-sedikit ingin jual, sedikit sedikit pundung, cut loss.

13. Bolehkah menjual?
Tentu saja boleh menjual. Usakan menjual seperlunya kebutuhan jika tidak ada lagi pilihan lain, dan biarkan sisanya.

14. Bantu TheGreatCoin lebih sukses.

Anda berinvestasi di TheGreatCoin, maka agar sukses Investasi Anda, bantu agar TheGreatCoin sukses dan lebih bernilai. Jangan hancurkan Investasi Anda, Jangan rusak aset Anda.

15. Banyak orang jahat ingin mengintai uang Anda.
Di dunia nyata ataupun di dunia maya, orang jahat selalu ada. Apalagi di dunia Crypto Currency. Pengalaman kami, lebih baik Anda tidak memberikan kepercayaan sedikit pun, berikan trust 0, maka selamat. Apalagi jika dianggap true good to be true. Walaupun, saya pun jumpai ada komunitas yang baik banget, bagi-bagi uang terus kerjaannya. Saya pun pernah dapat puluhan dollar, tapi ini jarang. Dan saya tahu, dia mungkin sudah berikan miliaran rupiah. Tapi ini jarang. Kebanyakan orang jahat😂.

16. Banyak Projek Scam dimana Founder ingin menyedot uang Anda.
Investasi itu sebenarnya sama dengan mencari partner mengembangkan uang Anda. Maka jiwa amanah manajemen atau terutama Founder itu menjadi kunci. Jangan tergiur, mengalihkan Investasi dari TheGreatCoin, lalu masuk projects Scam😂.

Walaupun ada juga Projek yang sangat baik, bermisi mulia, ingin bebaskan dunia dari kemiskinan. Dan banyak memberikan nilai Crypto yang dianggap telah bernilai. Ya, saya pun dapat jutaan rupiah. Tapi ini jarang😂. Kebanyakannya, adalah Projek untuk melakukan scam.

Maka, jika Anda sudah menemukan TheGreatCoin, banyak hal yang mungkin mengecewakan insyaallah terhindari.

TheGreatCoin memiliki value proposition Yang pantas untuk disimpan lebih lama. Seiring bisnis yang berkembang secara natural, maka value underlying assets TheGreatCoin meningkat. Jika ada Investor melakukan inbreng Asset, Maka value meningkat. Dan jika bagian keuntungan bisnis digunakan buyback Di market, Maka akan tercipta demand di pasar sehingga harga meningkat. Dan jika TheGreatCoin yang diperoleh dari Buy-back itu di burn, Supply semakin sedikit, maka harga semakin akan kuat.

Bersamaan dengan ini, entah untuk keberapa kalinya, saya melakukan burn dari hasil Buy-back. Kali ini saya burn 2,384,449.881 TGC TheGreatCoin

Mamat Rohimat

Founder TheGreatCoin